Pernikahan
merupakan momen yang paling ditunggu oleh setiap pasangan pengantin.
Siapa yang tidak menginginkan hidup bersama dengan orang yang kita
cintai sampai maut memisahkan. Hidup bersama dengan bergandengan tangan
menghadapi gelombang samudera yang mendera rumah tangga. Walaupun tidak
ada pernikahan yang mulus, namun esensi dari pernikahan merupakan sebuah
hal sakral yang wajib untuk dijaga. Ketika Anda mempersiapkan
pernikahan, ada satu hal yang tidak boleh Anda lewatkan yaitu mahar
nikah yang akan diberikan pada pengantin perempuan.
Nah,
kali ini kita akan membahas mengenai segala hal yang berkaitan dengan
mahar pernikahan yang baik dalam Islam. Mahar atau biasa kita sebut
sebagai mas kawin merupakan salah satu syarat dari syarat sah nikah.
Kita akan mendengar mahar atau mas kawin ini disebutkan pada saat
pengucapan ijab dan qabul. Oleh karena itulah, mahar atau mas kawin
wajib ada dalam pernikahan. Mahar sendiri bukan hanya sekedar pemberian
dari suami ke istri namun ada makna yang lebih mendalam dari sebuah
mahar yang diberikan pada saat pernikahan.
Apa mahar nikah yang paling bagus? Ada hadits berikut yang bisa diambil sebagai pelajaran.
Dari ‘Uqbah bin ‘Amir radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
Ø®َÙŠْرُ الصَّدَاقِ Ø£َÙŠْسَرَÙ‡ُ
“Sebaik-baik mahar adalah yang paling mudah.”
Dalam riwayat Abu Daud dengan lafazh,
Ø®َÙŠْرُ النِّÙƒَاØِ Ø£َÙŠْسَرُÙ‡ُ
“Sebaik-baik nikah adalah yang paling mudah.”
(HR.
Abu Daud, no. 2117; Al-Hakim, 2: 181-182. Al-Hafizh Abu Thahir
mengatakan bahwa sanad hadits ini shahih. Hadits yang diriwayatkan oleh
Al-Hakim juga shahih sebagaiman dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani dalam
Al-Irwa’, 6: 344)
Sahabat medianda hadits di atas menunjukkan bahwa mahar yang paling bagus dan menjadi mahar
terbaik ialah mahar yang paling mudah untuk dipenuhi. Inilah yang
dipersiapkan oleh calon suami, hendaklah pihak wanita atauu perempuan
mudah menerima hal ini. Kalau maharnya itu serba sulit dan memberatkan,
itu menyelisihi yang dituntunkan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa
sallam.
Padahal
jika kita lihat yang dilakukan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,
mahar yang beliau berikan pada istrinya hanyalah 12,5 uqiyah, itu
sekitar 500 dirham, setara dengan 15 juta rupiah. Ini mahar di masa
silam yang tidak terlalu mahal.
Ada hadits pula dari ‘Urwah, dari ‘Aisyah, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
Ù…ِÙ†ْ ÙŠُÙ…ْÙ†ِ الْÙ…َرْØ£َØ©ِ Ø£َÙ†ْ تَتَÙŠَسَّرَ Ø®ِØ·ْبَتُÙ‡َا ÙˆَØ£َÙ†ْ ÙŠَتَÙŠَسَّرَ صَدَاقُÙ‡َا ÙˆَØ£َÙ†ْ ÙŠَتَÙŠَسَّرَ رَØِÙ…ُÙ‡َا
“Termasuk
berkahnya seorang wanita, yang mudah khitbahnya (melamarnya), yang
mudah maharnya, dan yang mudah memiliki keturunan.” (HR. Ahmad, 6: 77.
Syaikh Syu’aib Al-Arnauth mengatakan bahwa sanad hadits ini hasan).
Mudahnya mahar mempunyai manfaat yang begitu besar yakni diantaranya:
1. Mengikuti sunnah (ajaran) Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.
2. Memudahkan para pemuda untuk menikah.
3. Mudahnya mahar akan menyebabkan cinta dan langgengnya kasih sayang.
CAR,FOREX,DOMAIN,SEO,HEALTH,HOME DESIGN