Diberdayakan oleh Blogger.

Shopping Cart Details


Order Details Amount
GRAND TOTAL:

Please choose a checkout option.
No personal data required.

Send in Orders

It's Quick & Easy! Details here will not be published.

Please include messages to us here.

Checkout

Popular Posts

SUNGGUH MENGHARUKAN...!!! TAK SIA-SIA PERJUANGAN SEORANG GADIS INI YANG MENJADI POLWAN WALAUPUN DIA TINGGAL DI RUMAH YANG REYOT,,,BERIKUT PENJELASANYA >>> BANTU BAGIKAN(SHARE) YA

  

Semangat hidup serta tidak mudah menyerah bikin kehidupan seseorang polisi wanita (Polwan) bernama Putri Tanti Rahayu (20), pantas jadikan teladan.

Polwan berpangkat Bripda ini, jadi cermin kalau pangkat ataupun profesi tak dinilai dengan materi.

Siang itu, sinar matahari menyengat badan beberapa polisi yang berkunjung ke satu tempat tinggal berdinding gedek (anyaman bambu) serta masihlah berlantai tanah di Dusun Dilem RT 12 RW 3, Desa Kebonrejo, Kecamatan Salaman, Kabupaten Magelang.
Tempat tinggal simpel itu nyatanya punya keluarga Bripda Putri yang keseharian bekerja di staf sisi rencana Polres Magelang.

Putri, panggilan akrab polwan itu, hidup
dengan simpel serta kurang layak dibanding dengan bebrapa rekanan seprofesinya.

Bapak Putri, Tobi’i (48) bekerja sebagai buruh batu bata dengan pendapatan tak menentu. Sesaat, ibunya, Mulyanti (45), bekerja sebagai buruh pabrik di Kabupaten Semarang.

Dengan latar belakang kehidupan yang serba susah itu, Putri dapat menembus ketatnya persaingan masuk jadi anggota Korps Bhayangkara ini.

Sudah pasti, ada rasa takut, kurang percaya diri serta kuatir bakal cost tinggi di awalannya.
“Saya tak menganggap, bila di terima sebagai polisi. Waktu itu, walau dalam keadaan serba kekurangan, ibu saya selalu mendorong supaya saya dapat selalu semangat turut tes masuk jadi polwan, ” kenang Putri pada Tribun Jogja, Rabu (20/4).

Alumni Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Satyapratama Salaman ini, awalannya cuma bercita-cita sebagai buruh pabrik di PT Sanyo, Cimanggis.

Dia juga mempunyai kemauan, waktu merantau diluar Jawa Tengah, dapat sambil melanjutkan kuliah.
Kakak sulung dari Dea Tanti Safitri (15), Aqsal Adi Wasiqo (13), Udini Istantina (11) ini, pada akhirnya peroleh berita mengenai pembukaan polwan.

Dia juga mengubur dalam-dalam yang diimpikannya untuk bekerja segera sambil kuliah. Walau, dia juga takut pada polisi waktu itu.

“Saat itu, ada pendaftaran selalu coba mendaftar on-line namun sulit 1 minggu baru masuk, selalu mendapat
regristrasi paling akhir dari Polres, " katanya.

Kemudian, habis ditimbang berat tubuh serta tinggi tubuhnya, Putri cuma bawa foto copy Kartu

SEMOGA BERMANFAAT ,,, BANTU BAGIKAN(SHARE) YA



CAR,FOREX,DOMAIN,SEO,HEALTH,HOME DESIGN

 


Instagram Sorot Publik


Info Section Text