
Cerita ini dimuali dari ibu gadis itu yang telah tua memohonnya untuk
diantarkan ke pasar dengan mobil baru punya anaknya, tetapi si anak
menampik dengan argumen repot kerja.
Sesudah sebagian jam, dia sangka anaknya telah tak repot lagi serta
berusaha untuk memohonnya kembali namun si anak tetap harus berkata bila
dia repot serta lantaran jengkel ia coba membentaknya.
Dengan hati jengkel Saat dalam perjalanan dengan mobil ke tempat kerja,
si anak menggigit lidahnya. Tanpa ada sadar ia tak lihat gundukan di
depan serta lalu menabrak satu mobil yang pas ada di depannya.
Akibat
kecelakaan itu ia tergigit lidahnya
ditambah lagi dengan dagunya yang terbentur pada kemudi mobil sampai
menyebabkan lidahnya terputus.
Saat dalam perjalanan ke tempat tinggal sakit, ia menjerit kesakitan
serta tiba tiba kalimat tinggi yang di katakan pada ibunya
terngiang-ngiang di telinga. Dia teringat kembali dengan semuanya yang
dia katakan.
Hatinya juga seolah terasa bersalah, namun semua telah terlambat
jangankan untuk mohon maaf, makan serta minumpun dia tak dapat. Ibunya
yang datang memandangnya, memanggil si anak tetapi tak dapat menjawab.
Cuma linangan air mata yang keluar sebagai jawaban serta ia juga
mengulurkan sehelai kertas yang bertulisan
" Sakit lidahku terputus tak sesakit hatimu ibu. Maafkan saya anakmu,
saya berjanji bakal membayar kekeliruanku pada ibu. wassalam anakmu. "
Ibunya juga segera memeluk gadis itu dengan kelembutan serta kasih
sayang.
Naudzubillah.. Jangan pernah cerita di atas berlangsung pada kita ya.
Sayangilah ibu kita yang melahirkan kita dengan sekuat tenaga, menjaga,
mendidik dan menyayangi kita dengan ikhlas.
CAR,FOREX,DOAMIN,SEO,HEALTH,HOME DESIGN