Sekarang
ini, semakin banyak fitnah mengenai agama muslim. Mungkin, mereka tidak
hanya menyerang kita melalui fitnah-fitnah di luar. Tetapi juga
menyerang kita melalui ajaran palsu, termasuk dzikir terlarang ini.
Sebagai umat Islam, kita harus tahu mana yang diperbolehkan dan mana
yang tidak.
Sumber: Kumpulanmisteri.com |
Dzikir
adalah salah satu amalan yang memiliki keutamaan tinggi sebagai seorang
hamba Allah. Dengan berdzikir, pikiran kita menjadi lebih jernih, hati
lebih tenang, dan kesehatan dapat terjaga dengan baik. Hal tersebut
dikarenakan, dzikir dapat digunakan sebagai obat untuk berbagai macam
penyakit, baik fisik maupun hati yang menyerang setiap orang.
Dzikir
merupakan sanjungan, pujian, pengagungan, dan ungkapan cinta kita
kepada Allah Sang Maha Pencipta. Dialah yang menciptakan alam semesta
beserta isinya ini dan Dia yang mengatur segala kehidupan di dunia ini.
Oleh karena itu, hanya Dia yang patut untuk kita sembah dan kita
agungkan.
Alasan
dzikir menjadi istimewa karena kemudahan dan keutamaannya. Kita bisa
berdzikir dimana saja dan kapan saja, bahkan dalam semua kondisi. Banyak
waktu yang bisa digunakan untuk melaksanakan amalan ini. Rasulullah
telah memberikan contoh tauladan bagi umatnya untuk senantiasa mengingat
Allah melalui berbagai jenis atau kalimat dzikir-dzikir yang disukai
Allah.
Meskipun demikian,
tak semua kalimat dzikir bisa digunakan sebagai ibadah. Terdapat dzikir
yang dilarang karena motif berdzikir, gerakan dalam dzikir, dan muatan
kalimatnya. Sebuah hadits menjelaskan bahwa terdapat doa terlarang yakni
dzikir dengan gerakan berirama, alunan merdunya suara, menarik-narik,
melompat-lompat, menengok dengan cepat ke kanan dan kiri, membungkuk ke
depan dan atas, mengepak-ngepakkan kaki seraya bersuara, dan
berputar-putar dalam lingkaran.
Alasan
mengapa dzikir ini dilarang adalah mengganggu hakikat dzikir, yakni
membuat hati menjadi khusyuk dan menyehatkan jiwa. Selain itu, ada lagi
dzikir yang juga dilarang untuk dilakukan yakni dengan membaca kalimat
thayyibah dengan suara keras dan kencang. Meskipun diawali dengan tartil
dan suara jelas tapi semakin lama kalimat itu tidak lagi terdengar
jelas, bahkan hanya terdengar seperti mengeras dan mengecil sehingga tak
ada satu pun makna dari dzikir itu yang terdengar.
Sebenarnya
hal ini sering kita jumpau pada kelompok-kelompok tertentu. Banyak di
antara mereka yang melafalkan kalimat dzikir La Ilaha Illallah, karena
pembacaan yang tidak tepat sehingga hanya terdengar seperti Ha-il atau
Allahu menjadi Hu-hu.
Berdasarkan
penjelasan di atas, kita tahu bahwa kalimat dzikir merupakan pujian dan
ungkapan rasa syukur kita pada Allah. Hal ini mengharuskan kita untuk
mengucapkan kalimat dzikir dengan jelas agar maknanya dapat terdengar
pula. Terlebih kalimat dzikir ini berasal dari bahasa Arab, dimana jika
ada salah sedikit saja pada penulisan, pelafalan, atau panjang pendeknya
sudah berbeda arti. Jangan sampai hal ini terjadi pada kita, karena
dzikir dipersembahkan untuk Allah jadi kita harus benar dalam
mengucapannya.
Sebagai
seorang muslim, kita harus tahu mengenai dzikir yang dilarang ini.
Setelah tahu, kita harus memperbaiki kalimat dan pengucapan dzikir kita
agar sampai kepada Allah. Selain itu, jika kita menjumpai orang yang
demikian, sebagai saudara seagama kita harus mengingatkan dan
membenarkan dzikir yang benar sesuai dengan ajaran itu seperti apa
sehingga kebenaran harus disampaikan walau satu ayat karena berdakwah
bukan hanya kewajiban bagi ustadz tetapi wajib untuk setiap umat muslim.
CAR,HOME DESIGN,HEALTH