Hasil penelitian mengungkap, minuman bersoda yang mendunia hingga jaman sekarang terbukti membuat anak jadi 'bodoh'.
Mari simak tiga fakta hasil penelitian berikut ini.
Sulit Konsentrasi
Di antara anak–anak usia lima tahun, mereka yang mengonsumsi minuman
bersoda terjadi peningkatan perilaku agresif, penarikan diri, dan
sulitnya untuk konsentrasi dibandingkan dengan yang tidak mengonsumsi
soda.
Disebutkan bahwa minuman bersoda mengandung air berkarbonasi, sirup jagung dengan kadar fruktosa yang tinggi, aspartame,
sodium benzoate, asam sitrat atau fosfor, dan sering juga kafein, yang dapat mempengaruhi perilaku seseorang secara umum.
Perilaku Kasar
Ini studi yang dipublikasikan pada tahun 2011 di Injury Prevention Journal.
Remaja yang mengonsumsi lima kaleng soda setiap minggu dibuktikan
memiliki kecenderungan membawa sejata dan berperilaku lebih kasar
terhadap teman, keluarga dan pasangan.
Satu studi dari penulis yang sama menemukan bahwa konsumsi minuman
bersoda yang tinggi berkatian dengan beberapa tindakan agresif dan
perubahan perasaan dari perilaku termasuk berkaitan dengan pertengkaran,
perasaan sedih, perasaan putus asa serta perasaan ingin bunuh diri.
Lebih Agresif
Pada studi terakhir yang dipublikasikan pada Journal of Pediatrics,
mereka meneliti anak-anak usia 5 tahun, dimana 43 persen anak dilaporkan
mengonsumsi minuman bersoda paling tidak sekali dalam sehari,
dan empat persen anak mengonsumsi minuman bersoda 4 kali atau lebih dalam satu hari.
Setelah diteliti, mereka menemukan hubungan signifikan antara konsumsi
minuman bersoda dengan perilaku agresif, juga termasuk di dalamnya
perilaku menghancurkan barang milik orang,
terlibat dalam pertengkaran, dan secara fisik cenderung menyerang orang.
Sudah banyak studi yang mengaitkan, kafein dengan perubahan hormon yang
dapat mempengaruhi otak anak yang masih berkembang mengenai pengertian
mereka terhadap risiko.
Hingga saat ini FDA (Food and Drugs Administration) masih meneliti efek dari kafein terhadap anak.
Gula yang terdapat dalam soda juga dapat mempengaruhi perilaku.
Oleh karena itu, saat ini banyak perusahaan minuman terutama di Amerika
yang membatasi konsumsi soda pada anak-anak, dan menganjurkan pilihan
minuman lain seperti jus dan susu di sekolah-sekolah.
Demikian, semoga kita senantiasa cerdas memilih minuman demi kesehatan.