Islam
menjadi salah satu agama yang dianut oleh umat manusia. Selain Islam
juga terdapat agama-agama lainnya seperti Kristen, Budha, Hindu dan
sebagainya. Setiap agama memiliki kepercayaannya masing-masing.
Namun hal ini sering kali menjadi sebuah perdebatan diantara umat
manusia. Diantara mereka bahkan ada yang merasa bahwa agamanya lah yang
paling benar. Tidak sedikit pula yang menghina Tuhan agama lain.
Sehingga hal ini kerap menimbulkan permusuhan diantara umat beragama.
Di dalam Islam, menghina Tuhan agama lain merupakan suatu hal yang
sangat dilarang. Karena dapat menimbulkan kerusakan yang besar. Bukan
hanya bagi dirinya sendiri namun juga terhadap Allah SWT. Berikut
penjelasan selengkapnya.
Sejatinya Islam mengatur segala sendi kehidupan, termasuk larangan
mencaci maki, mengolok-olok, menghina atau menjelekkan sesembahan
penganut agama lain. Karena begitu pentingnya, Allah SWT pun mengatur
hal ini. Sebagaimana firman-Nya bahwa,
“Dan janganlah kamu memaki sembahan-sembahan yang mereka sembah selain
Allah, karena mereka nanti akan memaki Allah dengan melampaui batas
tanpa pengetahuan. Demikianlah Kami jadikan setiap umat menganggap baik
pekerjaan mereka. Kemudian kepada Tuhan merekalah kembali mereka, lalu
Dia memberitakan kepada mereka apa yang dahulu mereka kerjakan.” (Qs
al-An’am : 108)
Berawal dari tindakan kaum Muslim yang mencaci maki sesembahan orang
kafir Quraisy. Lalu mereka pun berkata kepada Allah SWT, "Ya Rasulullah,
hentikan makianmu tehadap seserahan kami atau kami akan mencaci maki
Rabb-mu."
Maka Rasulullah SAW pun melarang umatnya untuk menghina sesembahan
orang-orang kafir. Sehingga Allah SWT pun akhirnya melarang kaum
Muslimin untuk menghina sesembahan orang-orang tersebut. Oleh karena itu
diturunkalah surat Al-An'am ayat 108 tersebut.
Namun dalam riwayat lainnya disebutkan bahwa, Pada masa itu kaum muslim
mencaci berhala-berhala orang kafir, sehingga mereka pun membalas dengan
menghina Allah SWT secara berlebihan tanpa sedikit bekal pengetahuan di
dalam diri mereka.
Saat menafsirkan surah al-An'am ayat 108 ini, Imam Ibnu Katsir pun
menjelaskan dalam Tafsir Al-Qur'an al-'Ahzim, bahwa Allah SWT melarang
Rasulullah SAW dan orang-orang yang beriman untuk mencaci maki
sesembahan-sesembahan kaum musyrik, sekalipun cacian itu mengandung
kemaslahatan.
Pasalnya caci maki terhadap sesembahan orang kafir dapat menimbulkan
kerusakan yang lebih besar dari kemaslahatan itu sendiri. Sebab Hinaan
dan cacian sebagian umat Muslim terhadap sesembahan orang-orang kafir
dapat menjadi pemicu bagi orang kafir untuk menghina Allah SWT. Padahal
Allah SWT adalah Tuhan yang Maha Suci dan Maha Mulia. (Tafsiir Ibnu
Katsiir Juz 7, Hal. 268, tahqiq :Syaikh Abdullah bin Muhammad Alu
Syaikh)
Sesungguhnya menghina merupakan salah satu sifat manusia yang mengikuti
hawa nafsu. Sikap ini merupakan salah satu sifat tercela yang dilarang
Allah SWT dan harus dihindari oleh seorang muslim.
Islam melarang umatnya untuk menghina sesembahan agama lain. Islam juga
melarang untuk memaksa orang lain memeluk agama Islam. Sebab kewajiban
manusia sebagai seorang hamba adalah menyampaikan atau mengajak manusia
lainnya ke jalan yang benar, tanpa paksaan melainkan dengan kerelaan.
Karena paksaan dapat menimbulkan hal-hal yang tidak baik dan
menghilangkan sifat ikhlas.
Namun, mereka yang beragama selain Islam tetap berhak untuk mendapatkan
sentuhan dakwah. Kita harus mengingatkan bahwa ujung dari penyembahan
kepada selain Allah SWT adalah neraka yang sangat berat dan mengerikan
siksanya. Sebagaimana firman Allah SWT,
"Katakanlah: "Hai ahli Kitab, Marilah (berpegang) kepada suatu kalimat
(ketetapan) yang tidak ada perselisihan antara Kami dan kamu, bahwa
tidak kita sembah kecuali Allah dan tidak kita persekutukan Dia dengan
sesuatupun dan tidak (pula) sebagian kita menjadikan sebagian yang lain
sebagai Tuhan selain Allah". jika mereka berpaling Maka Katakanlah
kepada mereka: "Saksikanlah, bahwa Kami adalah orang-orang yang berserah
diri (kepada Allah)" (QS.ali-Imran:64)
Akan tetapi apabila mereka tidak mengikuti, maka itu adalah urusan
mereka. Sebab kita hanya berhak untuk mengingatkan tanpa harus memaksa
kehendak.
Sebagaimana dinyatakan bahwa "untukmu agamamu, dan untukkulah, agamaku." (QS. Al Kaafiruun: 6)
Demikianlah ulasan mengapa Islam melarang umatnya menghina Tuhan agama
lain. Selain untuk menjaga kemuliaan Allah SWT, pelarangan ini juga
dimaksudkan untuk menghindari terjadinya kerusakan yang besar antar umat
beragama.
Dengan demikian dapat tercipta kedamaian diantara sesama manusia.
Bukankah Islam adalah agama yang damai ? Namun apabila kita tidak pernah
menghina, namun justru dihina maka biarkan Allah SWT yang akan membalas
perbuatan tersebut.
CAR,FOREX,DOMAIN,SEO,HEALTH,HOME DESIGN