Diberdayakan oleh Blogger.

Shopping Cart Details


Order Details Amount
GRAND TOTAL:

Please choose a checkout option.
No personal data required.

Send in Orders

It's Quick & Easy! Details here will not be published.

Please include messages to us here.

Checkout

Popular Posts

Subhanallah !!! Mampukah Kita Membalas Kebaikan Ibu? Begini Jawab Anak Orang Yang Paling Ditakuti Setan Tolong DIBAGIKAN ...SEMOGA BERMANFA,AT ...

  



Suatu ketika, Abdullah Bin Umar, putra dari Amirul Mu'minin, Umar bin Al Khattab (Manusia yang paling ditakuti setan) melihat seorang yang sedang menggendong ibunya sembari thawaf mengelilingi Ka’bah.

Orang itu lalu berkata padanya, “Wahai Abdullah Bin Umar, menurut pendapatmu apakah saya sudah membalas kebaikan ibuku? ”

Abdullah Bin Umar menjawab, “Belum, meskipun sekadar satu erangan ibumu saat melah!rkanmu. Walau demikian engkau sudah berbuat baik. Allah akan memberi balasan yang banyak padamu pada sedikit amal yang engkau lakukan. ” (Kitab al-Kabair karya adz-Dzahabi).

Kisah diatas memberi pelajaran bernilai pada kita kalau setiap anak akan tidak bisa membalas jasa orang tuanya, terkecuali ia temukan orang tuanya sebagai budak, lalu dibeli serta dimerdekakan. (HR Muslim).

Dalam hadis lain, “Berbuat baik pada ke-2 orangtua itu lebih paling utama dari pada shalat, sedekah, puasa, haji, umrah, serta berjihad di jalan Allah. ” (HR Thabrani).

Apakah masih ada kewajiban berbuat baik pada orangtua sesudah keduanya meninggal dunia? Sabda Nabi SAW, “Masih, yaitu mendoakannya, memohonkan ampunan untuk dia, menunaikan janjinya, memuliakan temannya, serta menyambung hubungan kerabat yg tidak tersambung kecuali dengannya. ” (HR Abu Dawud, Ibnu Hibban,
serta al-Hakim).

Sejarah mencatat, beberapa orang hebat yang lahir dari seseorang ibu yang juga hebat. Kita akan tidak bisa jadi hebat seperti saat ini tanpa ada sentuhan darinya. Jadi, tidak berlebihan bila ada ungkapan, Al-Jannatu tahta aqdami al-ummahat”, surga ada dibawah telapak kaki ibu.

Karena itu, saat seseorang lelaki berhijrah dari Yaman pada Nabi SAW serta menginginkan berjihad. Lalu, Nabi SAW bertanya, “Apakah diYaman masih ada ke-2 orang tuamu? ”

“Masih ya Rasulullah” jawab lelaki itu.

Nabi SAW bersabda, “Kembalilah pada ke-2 orang tuamu serta mintalah izin darinya. Bila keduanya memberi izin jadi engkau bisa berjihad apabila keduanya tak mengizinkan jadi berbuat baiklah padanya, karena hal semacam itu adalah suatu hal yang terbaik yang engkau bawa untuk berjumpa dengan Allah sesudah tauhid. ” (HR Ahmad serta Ibnu Hibban).

Lalu, datang lelaki lain pada Nabi SAW memohon baiat untuk pergi pindah. Ia berkata, “Aku datang padamu, hingga membuat ke-2 orang tuaku menangis. ”

Lalu Nabi SAW bersabda, “Kembalilah pada keduanya serta buat keduanya tertawa, sebagaimana engkau sudah membuat keduanya menangis. ” (HR Abu Dawud, Nasa’i, dan al-Hakim).

Ibu mempunyai peran yang tidak bisa digantikan oleh siapa juga. Dialah yang membuat generasi unggul.

Jadi, tidaklah berlebihan bila seseorang penyair mengungkap, Al-Ummu madrasatun, in a’dadtahaa a’dadta sya’ban thayyiba al-a’raaqi. Ibu itu laksana satu sekolah, jika anda buat persiapan dengan baik, bermakna anda sudah menyiapkan satu bangsa dengan basic yang baik.

Dalam hadis lain, Rasul SAW meletakkan ibu sebagai orang yang paling penting untuk dihormati. Beliau memerintahkan umatnya untuk selalu memuliakan ibunya, lalu menyayangi ibunya. Kemudian, barulah ayah. Wallahu a’lam.
 
 


CAR,FOREX,DOMAIN,SEO,HEALTH,HOME DESIGN
 

 


Instagram Sorot Publik


Info Section Text