Pasti ada rasa penasaran ketika berkenaan tentang yang namanya “ Jodoh
“. Siapakah dia, di manakah dia, seperti apakah dia, dan kalau bisa
siapa namanya..?? hehe. agar hati ini tidak salah menebak dan jatuh hati
pada jodoh orang lain. Hal ini bisa mengurangi populasi remaja-remaja
galau dan gagal move on di era digital ini. :D
Jika jodoh adalah cerminan diri, cukuplah aku menjagamu dengan ketaatan
kepada Allah. yakin kalau kau adalah seseorang yang telah ditakdirkan
untukku. Tidak akan tertukar dengan jodohnya teman ( hal in khusus bagi
yang berpengalaman di tikung temen ), tidak akan dipisahkan oleh piliha
orang tua, atau mampir dulu ke lain hati setelahnya baru menetap ke hati
kita..hehe
“ Laki-laki yang sholeh hanya untuk wanita-wanita yang sholehah, dan
wanita-wanita yang sholehah hanya untuk laki-laki yang sholeh “.
Begitulah ketentuan dari sebuah keharusan. Jadi kalau berharap memiliki
seseorang, pantaskan dulu diri kita. Karena jodoh itu adalah cerminan
dari diri kita. Jadilah yang terbaik dan kau akan mendapatkan yang
terbaik juga.
Manjagamu dalam ketaatan jauh lebih baik dari pada ada di sampingmu tapi
malah saling menyakiti satu sama lain. Hanya memberi harapan tanpa
kapan memberi kepastian. Hanya memberi janji akan manisnya cinta, tapi
melupakan janji-janji sang maha cinta. sugguh aku tidak akan setega itu.
Diam ku bukan berarti tidak menghiraukan dirimu, atau tidak ada usaha
untuk mendapatkan kamu. Cukuplah aku dan Tuhan yang tau, betapa aku
disini sangat mengharapkan hadirmu. Tapi jujur, aku tidak berani untuk
mengotori hatimu, mengalihkan fokus akan studymu, atau mengganggu
semangat dalam kerja mu..
Aku di sini hanya berani meminta mu dan menjagamu dalam taatku
kepada-Nya. Dan maaf, untuk sekarang ini hanya bisa mebiarkan mu dalam
kesendirian. Semoga waktu itu segera datang, saat dimana kesiapan dan
keimanan kita menjadi sebuah jalan terhubungnya satu ikatan yang tidak
bisa terpisahkan. Karena janjiku di hadapan Allah dan kedua orangtua mu.